Di tengah persaingan ketat smartphone kelas menengah, Samsung kembali menghadirkan varian terbaru dari seri Galaxy A. Samsung Galaxy A36 5G hadir sebagai penerus Galaxy A35 5G dengan sejumlah peningkatan menarik. Namun, apakah ponsel ini benar-benar layak menjadi pilihan Anda? Mari kita kupas tuntas kelebihan dan kekurangannya.
Desain Lebih Segar dengan Ketahanan Tinggi
Samsung Galaxy A36 5G membawa desain baru yang berbeda dari pendahulunya. Modul kamera berbentuk pil hitam memberikan kesan lebih modern, sementara bodi kaca dengan lapisan Gorilla Glass Victus+ menjamin ketahanan tinggi. Dengan ketebalan hanya 7,4 mm dan berat 195 gram, ponsel ini terasa lebih ringkas dibanding generasi sebelumnya.
Sertifikasi IP67 menjadi nilai tambah, membuatnya tahan debu dan air hingga kedalaman 1 meter selama 30 menit. Pengujian ekstrem oleh Ramesh Bakotra membuktikan ketangguhannya, mulai dari penguburan dalam pasir hingga pencucian dengan air keran tanpa mengalami kerusakan.
Layar Lebih Luas dan Cerah
Layar Super AMOLED 6,7 inci menjadi salah satu peningkatan signifikan. Dengan rasio layar ke bodi mencapai 86,5%, bezel yang lebih tipis memberikan pengalaman imersif. Kecerahan hingga 1900 nit (peak) memastikan visibilitas optimal bahkan di bawah sinar matahari terik.
Dukungan refresh rate 120 Hz dan HDR10+ semakin melengkapi pengalaman multimedia. Perlindungan Gorilla Glass Victus+ di kedua sisi memberikan ketahanan ekstra terhadap goresan dan benturan.
Performa Tangguh dengan Snapdragon 6 Gen 3
Berbeda dengan seri A sebelumnya yang menggunakan chipset Exynos, Galaxy A36 5G mengandalkan Snapdragon 6 Gen 3. Chipset 4nm ini menawarkan peningkatan performa CPU 10% dan GPU 30% dibanding pendahulunya.
Hasil benchmark AnTuTu v10 mencapai 648.768 poin, lebih tinggi dari Exynos 1380 di Galaxy A35 5G. Konfigurasi RAM hingga 12GB dan memori internal 256GB (tanpa slot microSD) memastikan kelancaran multitasking dan penyimpanan yang memadai.
Kamera: Lengkap tapi Kurang Inovatif
Konfigurasi kamera belakang tetap sama dengan pendahulunya: 50MP (wide) + 8MP (ultrawide) + 5MP (macro). Kamera utama dengan OIS menghasilkan foto tajam dengan warna natural dan noise minimal di kondisi low light.
Sayangnya, Samsung masih mengabaikan kamera telefoto yang sudah menjadi standar di kompetitor sekelas. Kemampuan videonya cukup baik dengan stabilisasi EIS di semua kamera dan resolusi maksimal 4K 30fps.
Baterai dan Pengisian Daya
Kapasitas baterai 5000mAh sama seperti pendahulunya, tetapi dukungan pengisian cepat 45W (naik dari 25W) menjadi peningkatan berarti. Pengujian menunjukkan pengisian dari 0-93% hanya membutuhkan 1 jam.
Untuk penggunaan normal, baterai bisa bertahan sehari penuh dengan 7-8 jam screen-on time. Namun, tetap kalah dibanding kompetitor yang sudah menawarkan kapasitas 6000mAh di harga lebih murah.
Software dan Keamanan
Samsung memberikan jaminan update yang sangat murah hati: 6 kali upgrade OS dan 6 tahun security update. Dengan basis Android 15 dan One UI 7, ponsel ini jelas ditujukan untuk penggunaan jangka panjang.
Fitur keamanan Knox Vault menjadi nilai tambah, memisahkan penyimpanan data sensitif dari sistem utama. Ada juga fitur praktis seperti Separate App Sound dan Pause USB delivery untuk pengalaman gaming yang lebih baik.
Speaker dan Audio
Stereo speaker dengan teknologi Dolby Atmos menghasilkan suara yang lantang dan seimbang. Sayangnya, port audio jack 3.5mm sudah dihilangkan, memaksa pengguna beralih ke Bluetooth atau adapter.
Kekurangan yang Perlu Dipertimbangkan
Selain tidak adanya kamera telefoto, Samsung masih mempertahankan kebiasaan tidak menyertakan charger dalam kotak penjualan. Harga mulai Rp5,1 juta juga terasa lebih mahal dibanding pendahulunya.
Secara keseluruhan, Samsung Galaxy A36 5G menawarkan paket lengkap untuk smartphone kelas menengah dengan ketahanan fisik dan jaminan update software yang mengesankan. Namun, beberapa pilihan spesifikasi masih bisa diperdebatkan, terutama di tengah persaingan yang semakin ketat.